Sebenarya aku bertanya dan tak menayakan. Sebenarnya aku berusaha melawan dan siap dilawan balik, meski itu mustahil dan nihil.
Kata-kata mereka ganas mengumpan skak mat seribu kali dari apa yang aku bayangkan. Bantulah aku, kekuatan bahasaku...
Atau tentang cerita tisu-tisu toilet mereka bawa di atas meja makan, tentang pendirian keagamaan yang selalu ditanyakan, mengapa begini, mengapa begitu, kenapa seperti itu. Dan aku bilang, jangan tanya Tuhanmu sebelum kalian sadar dimana Tuhan kalian selama ini.