Bleibt Jung und Rebeliert.

Samstag, 29. Januar 2011

Bermainlah, Nak !


Semua yang hitam belum tentu kelam, apalagi temaram. Aku tahu bukan berarti sok tahu. Dalam hitungan detik, kemarin dan kemarinnya lagi tepatnya, tangan itu menggengamku dengan erat. Urat-urat jemarinya mencengkeram jariku, tak ingin pudar, tak ingin berlalu. Kutegaskan padanya, kukatakan pada hati mungilnya, aku akan pergi nak.... Dia tak peduli. Dia tetap memandangku. Dia tak mau tahu. Dan selalu mencoba mengatakan sesuatu... tetaplah disini. Kamu dan jalan masa kecilmu, mungkin itu hal yang paling membosankan dan kamu akan belajar satu bab awal tentang rasa sakit dan kehilangan. Terlalu dini... Hari-harimu tanpa aku akan membosankan nantinya, aku tahu :) Kamu, simbol rasisme yang kuat. Kamu kuat, sekuat cengkeraman jari-jari manismu. Ayo nak! bermainlah seperti biasanya nanti, tak ada yang hilang dan tak ada yang musnah. Lewati hari membosankanmu nanti seperti aku yang selalu di tepi mu... jika kamu mau. Dan kamu akan tumbuh dan sepertinya akan lupa, siapa yang telah menanamkan bertahan dalam segala rasisme. Bermainlah Nak!!.

© Die Rosarote Brille, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena