Bleibt Jung und Rebeliert.

Samstag, 16. April 2011

Cerita Singkat Dari Eropa,,,,

Tulisan apa adanya dan tidak direkayasa dari teman seperjuanganku, Sulistiyono.... Terima kasih sebelumnya berkenan aku posting lagi di blog ku ... Ku rindu selalu tulisan mu yang lain. Rindu hampir sama seperti candu... :)

*****

Ada cerita singkat dari eropa..secuil peristiwa segumpal cerita lama..
Aku suka budaya, ia cerita tentang pemikiran manusia ala otak eropa, bukan membabi buta tapi melogika, acu dan toleransi bumi yang sempurna..aku suka..

bahkan ada ketelanjangan merayakan suatu musim kadang tak kita terima, itu nyata, murni dan tak direkayasa..

sepertinya telanjang bagi mereka adalah murni kebebasan ekspresi logika yang berbatas tanpa batas..

aku suka musim saljunya, putih yang terjatuh di tanah coklat dan merubahnya jadi hamparan gurun layaknya dikutub-kutub dunia.. aku bahkan membayangkan betapa dingin tanpa pelindung tubuh kita.. ketika ia cerita memegang untuk pertama kalinya aku sudah merasa seperti kapas dingin jatuh dari langit-langit bumi..

aku juga suka bangunan yang bersejarah, aku ingin berada di bawah Brandenburger Tor..sesekali memejamkan mata dulu banyak mayat NAZI tewas disini.. juga cerita patung Bremer Stadtmusikanten yang menarik bagiku..

atau Menara Eiffel yang disebut-sebut sastrawangi sebagai tempat romantisme manusia eropa..

aku lebih suka membuat kincir angin seperti di negeri bekas penjajah negeriku sendiri dulu..

ah..aku ingin di Indonesia saja, tetapi sesekali aku ingin menyentuh langsung cerita singkat eropa itu..

hari ini aku mungkin cuma meramu cerita layaknya Gie yang sedang melankoli..merasa sendiri di temgah lampu kota yang temaram dan penuh orang malam..

terim kasih untuk cerita singkatmu temanku..terima kasih untuk kaset CD nya dan gantungan kunci eropa dengan tiga warna bendera bahasa yang kita suka..

bahkan kita sempat lupa ada layar besar putih dengan sinar dari depan yang menyuguhkan cerita negeri kita, film tanda tanya bikin manusia lebih tidak memilih kita untuk memilih tapi untuk mengerti..

© Die Rosarote Brille, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena