Bleibt Jung und Rebeliert.

Freitag, 27. Januar 2012

Almanya-Willkommen in Deutschland




Almanya-Willkommen in Deutschland. Kesan pertama melihat Film ini, teringat saat kali pertama mendarat di Frankfurt am Main - Jerman. Seperti  '' Im in the middle of nowhere '', hehehehe. Ya bayangkan saja, berangkat sendiri melintasi benua dan perbatasan waktu....
Film ini menarik dan cukup menghibur. Mix bahasa yang disajikan cukup menarik, terdapat campuran bahasa disana, bahasa Turki dan bahasa Jerman. Motto yang palinyangg terkesan dari Film ini, wer früher stirbt ist länger tot.... berikut resensi singkatnya.

Apakah aku orang Jerman atau orang Turki? Pertanyaan ini diajukan bukan hanya oleh Cenk yang berusia 6 tahun ketika pertama kali masuk sekolah. Sepupunya Canan yang berumur 25 tahun pun terombang-ambing di antara kedua dunia ini, antara kedua dunia ini, dan tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada keluarganya bahwa dia sedang mengandung anak dari pacarnya yang seorang Inggris. Bagi Hüseyin, kakek Canan yang datang ke 'Almanya' 45 tahun lalu, Jerman sudah lama menjadi 'rumah'. 
Suatu malam ketika seluruh keluarga sedang berkumpul, ia mengejutkan mereka dengan berita bahwa ia sudah membeli rumah di Turki. Beberapa hari kemudian semuanya berangkat menuju Turki. Berbagai kenangan bangkit dan Cenk mendengar bagaimana kakeknya datang ke Jerman pada tahun 1960-an sebagai salah satu pekerja migran pertama. Lalu beberapa tahun kemudian menjemput istrinya Fatma dan ketiga anak mereka. Dan bagaimana keluarga itu mengalami Jerman sebagai negeri asing yang memukau. Namun kemudian terjadi hal yang tak terduga - dan semua anggota keluarga terpaksa mempertanyakan identitas masing-masing.

Genre : Komedi
Produksi : 2011
Sutradara : Yasemin Samdereli
Pemeran : Demet Gül, Vedat Erincin.


© Die Rosarote Brille, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena