METRO NEWS [repost]
Jumat, 15 Juni 2012 10:38 WIB
INDONESIA menempati jajaran 19 negara terburuk untuk kaum perempuan. Indonesia berada di posisi ketiga setelah India dan Arab Saudi.
Posisi itu didapat dari Jajak pendapat yang dilakukan Yayasan Thompson Reuters beberapa waktu lalu. Jajak pendapat mengkaji berbagai faktor, mulai dari pendidikan bagi perempuan, layanan kesehatan, kesempatan kerja, hingga kekerasan terhadap perempuan.
Survei mengatakan nilai India sangat rendah. Sebab, sebagian besar warga India masih memberlakukan praktik pembunuhan anak, perkawinan di bawah umur, dan perbudakan.
"Di India, perempuan dijual seperti budak, dipaksa menikah di usia 10 tahun, dan dibakar hidup-hidup hanya gara-gara sengketa mas kawin," kata Gulshun Rehman, penasehat pengembangan program kesehatan untuk organisasi sosial Save the Children, yang terlibat dalam survei.
"Selain itu, gadis-gadis remaja yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dieksploitasi dan dilecehkan," tambahnya. Padahal, kata Rehman, India telah mengesahkan undang-undang yang melarang semua bentuk kekerasan terhadap perempuan pada 2005.
Kanada sementara itu digambarkan sebagai negara terbaik untuk perempuan. Di bawah Kanada, empat negara lain pun memiliki lingkungan baik bagi perempuan yakni Jerman, Inggris, Australia, dan Prancis.
Di Kanada, kaum perempuan mendapatkan berbagai akses layanan kesehatan dan pendidikan. Akses itu menjadi pintu masuk kemandirian ekonomi.
"Kanada juga memiliki sejumlah undang-undang yang melindungi perempuan dan perkawinan di bawah umur dilarang di negara itu," kata Farah Mohamed, presiden dan kepala eksekutif Girls 20 Summit Kanada. Hasil survei diumumkan menjelang pertemuan tingkat tinggi kepala negara G20 di Meksiko, 18-19 Juni.(go4/RRN)