Bleibt Jung und Rebeliert.

Samstag, 6. Dezember 2014

Sang Penghabis Waktu mulai bangkit



Adakah sesuatu yang lebih menarik di hari sabtu ketika benar-benar dayoff?. 
Bertanam, membersihkan aquarium, memasak, mencuci, memberi makan ikan hias, merapikan tanaman, mengecek pot-pot bunga, memisahkan tanaman, dan sebagainya.... pada kasus ini saya tidak mau kalah multitasking dengan smartphone. Terkadang sekali-kali melihat update-an status kawan-kawan, entah itu di BBM, Line, Whatsup, Kakaotalk, Facebook (ada lagi yang mungkin terlewati?) tapi itu semua membuang waktu (dan saya memang sengaja menjadi Time Waster ketika weekend)
Saya suka memperhatikan orang dan dan status-statusnya, mempelajari pria dan wanita dari bahasanya, mencermati gaya celotehnya, apa saja dan itu ada gunanya membangkitkan adrenalin saya untuk memulai lagi didunia tulisan (entah saya vakum sudah berapa tahun). Mungkin,  saat ini saya menuliskan dengan gaya meloncat-loncat, tentang apapun itu yang saya pikirkan saat ini, tentang apa saja yang saya lakukan hari ini dari shubuh sampai di jam ini (jam di laptop saya masih 10.56) sambil sesekali melihat ke arah aquarium yang baru saja saya bersihkan filter dan sistem lightingnya. Membiarkan ikan-ikan (sepertinya sedang kasmaran) berkejar-kejaran satu sama lain, dan si sexy Red Cherry tentu saja tak mau kalah, mengulung-gulung makanan Tetra Bit yang baru saja saya luncurkan, atau si Corry yang tak sungkan menenggelamkan kepalanya di dalam tanah dan merusak tatanan tanaman moss. Nah, sepertinya menyenangkan lingkungan di Aquascape. Baiklah, sebentar lagi saya akan mengambil baju renang, tabung oksigen, ponsel plus waterproof case-nya (jika bisa).

Dan  Al, my lovely little man, tidak sedang dirumah. Semalam meninggalkan saya dan sepertinya saya sedikit kesal tidak ikut serta dengan mereka. Jadi, satu agenda weekend batal. Dan berbicara tentang Al, saya belajar banyak dari pria kecil imut ini, pria yang on time, jam weker yang tepat waktu, pria yang tahu  diri (menangis jika memang sedang haus), ice breaker, pria yang tidak akan sibuk dengan gadget atau membicarakan wanita-wanita sexy nya, pria yang selalu tersenyum, pria yang apa adanya dan menyenangkan. Dari Al-lah saya menyimpulkan beberapa indikasi sederhana cara menguji laki-laki?. Benar.  Dan begitu adanya, dari Al juga saya mulai mengerti, pria yang baik akan memperhatikan dengan pasti hal-hal kecil yang sederhana saja, misal tentang waktu, janji, ketepatan, kejelasan, komitmen?. Sayang sekali, untuk beberapa bulan ini (teman kantor, kolega, keluarga, rekan, dll) sedang bermasalah waktu dengan saya. Itu masalah mereka, dan sayang sekali saya termasuk orang yang tak mau bersusah payah kecewa lagi untuk sekian kali (so I dont have any moods to hang out with 'em).
Saya merindukan Al. Haha... mungkin saja nanti sore saya memutuskan membeli tiket kereta api dan menyusulnya. Jam menunjukkan pukul 11.32, semua pekerjaan mulai dari mencuci, bertanam, ber-ikan, masak, menjemur cucian, selesai sudah. Beberapa detik tadi saya membaca pertanyaan di grup Line ; "Mbak-nya kalau menulis, tulisannya aliran apa?". Aliran ya?. Saya mengalir saja, mengalir dan menulis siapa saja, apa saja, kapan saja yang saya pikirkan. Ya memang  mengalir, mengalir dan tidak keluar dari pakem saya sendiri. Pernah juga ada partner menulis saya menganggap tulisan-tulisan dan gaya peyampaian saya mirip tak jauh beda dengan Djenar atau Ayu Utami, iyakah?  se-sarkatis begitukah? hehehe. Ya, mungkin saya, itu waktu  masih giat-giatnya belajar merangkai kata dan membuatnya baik untuk dibaca, bukan sekedar ketikan untaian kata yang mubazir dan fakir. Fakir? benar, dan itu apa yang sedang saya rasakan saat ini sembari dalam proses membangkitkan adrenalin menulis. Fakir dalam mengolah kata (saya sedih sekali). 
Ah, saya suka  memang dengan gaya tulisan Dee, Djenar, Ayu Utami, Om Pramudya, N.H. Dini, dan gaya tulisan partner kuliah saya (dan sampai sekarang masih bersahabat baik) yang sempat melamar saya beberapa waktu lalu  dengan tulisannya yang luar biasa, mengalahkan gaya bahasa eufimisme penulis apapun. Herr Tyo, hahaha.... terima kasih buat a little thing to care, you're such a very humble, nice, and what a Gentleman!. We're both better as Friend, rite?. Sepertinya, kita memang punya chemistry yang "klik" cuma dalam membicarakan dalam dunia pendidikan, tingkah siswa-siswi di kelas sampai soal menjadi pendengar baik mereka tentang persoalan cinta monyet yang luar biasa (mengembalikan ingatan romansa jaman SMA) serta tentang literatur, filsafat-filsafat mulai yang picisan sampai yang tak bisa kita jangkau dengan kemampuan menulis kita masing-masing, dan selalu membahas tulisan-tulisan Dee yang paling terkesan, Filosofi Kopi dan  Supernova (yang ini saya belum paham, maaf lho). Itulah cuplikan seorang rekan,  yang memang pria yang baik, dan saya belajar lagi satu hal darinya,  pria itu semakin terlihat sexy ketika menjadi older and wiser.... Gotcha!

Baiklah, hujan mulai turun (lagi) a time waster sepertinya harus menyelesaikan cuap-cuap tulisan yang amburadul ini, mencoba merampungkan dan menghabiskan weekend dengan orang-orang yang baik, menyenangkan, bertanggungjawab dan tepat waktu malam nanti, besok, atau besoknya lagi.... Doakan saya semoga cita rasa gaya penulisan serta meramu kata segera pulih kembali, tak terkecuali mengaktifkan blog ini lagi, entah apapun tema dan gaya tulisannya nanti (karena hidup memang berwarna, bukan?). Saya sedang dalam proses menumbuhkan akar yang telah tercabut arogansi penetrasi waktu untuk berkembang perlahan menjadi daun hijau dan buah lagi. Namaste!  _/|\_


-FrauD-





© Die Rosarote Brille, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena